Selasa, 10 Februari 2009

PENELITIAN KUANTITATIF


1. Aplikasi Statistika dalam Penelitian Kuantitatif

Salah satu metode kuantitatif yang banyak digunakan untuk analisis data adalah dengan menggunakan statistika. Namun sayangnya, materi-materi statistika yang diajarkan di universitas dan buku-buku statistika yang kita jumpai hanya membahas tentang statistika saja tanpa menghubungkannya dengan penelitian. Hal ini saya alami sendiri, waktu memperoleh materi Statistika I dan II semasa masih lugu dahulu, yang diajarkan adalah bagaimana menghitung mean, median, modus, menguji hipotesis dengan t-test, F-test, anova, dan sebagainya. Perhatikan bahwa yang diajarkan adalah "bagaimana menghitung" bukannya "bagaimana manfaat semua itu, bagaimana kaitannya dengan hal lain". Mudah-mudahan hal tersebut cuma dialami oleh saya saja yang mungkin tidak menyimak, karena tertidur ataupun mengantuk di kelas. :)
Luar biasa gawatnya terjadi ketika harus melakukan penelitian kuantitatif dengan menggunakan statistika. Karena tidak paham secara integratif metode statistika untuk penelitian, maka banyak waktu yang terbuang hanya untuk mencari-cari referensi tentang hal tersebut, yang tentu saja sulit ditemui di perpustakaan ataupun toko-toko buku yang hanya menjual buku-buku praktis misalnya saya menjumpai sebuah buku SPSS yang hanya mengajarkan cara menjalankan program SPSS, cara memasukkan data ke sana, menyimpannya, dan lain-lain hal yang bisa dibaca langsung di manual SPSS. Aneh bin ajaib.
(http://tedi.heriyanto.net/papers/aplikasi-stat.html)

2. Hakikat Hipotesis Dalam Penelitian Kuantitatif

Pada hakikatnya setiap penelitian kuantitatif dalam ilmu-ilmu sosial menerapkan filosofi yang disebut deducto hipothetico verifikatif artinya, masalah penelitian dipecahkan dengan bantuan cara berpikir deduktif melalui pengajuan hipotesis yang dideduksi dari teori-teori yang bersifat universal dan umum, sehingga kesimpulan dalam bentuk hipotesis inilah yang akan diverifikasi secara empiris melalui cara berpikir induktif dengan bantuan statistika inferensial.
Dalam penelitian kuantitatif dirumuskan masalah sebagai berikut, apakah terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan, maka rumusan hipotesis penelitiannya adalah terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan. Namun hipotesis penelitian ini masih ngambang karena tidak secara tegas menyatakan hubungan apa, positif atau berbanding lurus ataukah negatif atau berbanding terbalik, tergantung teorinya. Kalau teorinya menemukan bahwa makin kuat motivasi kerja karyawan maka makin tinggi produktivitasnya maka hipotesis dinyatakan terdapat hubungan positif, kecuali variabel bebas yang dipilih adalah stress, sehingga bentuk hubungannya menjadi hubungan berbanding terbalik dengan produktivitas karyawan.
Demikian juga bila masalah yang dirumuskan seperti apakah kecerdasan emosional berpengaruh langsung terhadap kepemimpinan, sehingga hipotesisnya menjadi kecerdasan emosional berpengaruh langsung terhadap kepemimpinan.
[Filed under: Metodologi Penelitian putrawan at 10:03 am on Monday, April 23, 2007 ( © Prof. Dr. I Made Putrawan, April 22, 2007 )]