Senin, 09 Februari 2009

Masalah sosial dan fakta sosial

Sosiologi sesungguhnya bukanlah praktek, tetapi suatu upaya untuk memahami realitas dan masalah sosial. Masalah-masalah yang menarik perhatian sosiologi tidak perlu sama dengan apa yang oleh orang lain sebut sebagai masalah sosial. Berbeda dengan pengertian masalah sosial yang lebih banyak dipahami orang awam atau kaum birokrat, sebagai sesuatu yang tidak beres di dalam masyarakat.

Masalah sosial bukanlah semata-mata mengapa sesuatu hal tidak beres di dalam masyarakat, tetapi pada persoalan bagaimana seluruh sistem bekerja, apa yang menjadi presuposisinya, dan bagaimana semuanya diikat menjadi satu ( Berger, 1985:55)
Menurut Durkheim, Tugas Ilmu sosial adalah mempelajari apa yang ia sebut sebagai fakta-fakta sosial, yakni sebuah kekuatandan struktur yangbersifat eksternal, tetapi mampu mempengaruhi prilaku individu. Dengan kata lain, fakta sosial adalah cara-cara bertindak, berfikir dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa yang mengendalikannya. Yang dimaksud fakta sosial di sini tidak hanya yang bersifat material, tetapi juga non material, seperti kultur, agama atau institusi sosial.
Secara teoritik, sekurang-kurangnya ada dua syarat bagi terjadinya suatu interaksi sosial dan komunikasi. Terjadinya suatu kontak sosial, tidaklah semata-mata tergantung dari tindakan tetapi juga tergantung pada adanya tangapan terhadap tindakan tersebut. Sedangkan aspek terpenting dari komunikasi adalah bila seseorang memberikan tafsiran terhadap sesuatu atau perlakuan orang lain.